[ Part 2 ]
Tok Tok Tok...
Pagi-pagi sekali
terdengar bunyi sebuah ketukan yang berasal dari pintu depan rumahnya. Aiyu
melirik disekitar.
“Mwoya! Sudah pagi
ternyata” ia menguap lalu beranjak dari kasurnya.
“Chelsea.. Jesper..
bangun.. pagi nih..” teriak Aiyu sambil melangkahkan kaki ke ruang tamu. Ia pun
membuka pintu rumahnya.
“siapa sih pagi-pagi
udah namu” Aiyu terus menguap.
Ketika dibuka....
KREK...
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Aiyu teriak
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaa”
begitu pun dengan orang yang berdiri didepan rumahnya sangat kaget melihat Aiyu.
Aiyu buru-buru menutup
pintu. Dengan panik ia mencoba merapihkan rambutnya.
Tok Tok Tok...
Lelaki itu mengetuk
lagi. Setelah merasa cukup rapi, Aiyu membuka pintunya lagi.
Aiyu berdiri tepat
dihadapan namja tinggi itu. Ia cemberut saat lelaki itu mulai menertawakannya.
“Ada apa kau kemari?”
tanya Aiyu sinis
“Santai saja.. miss berantakan”
timpal lelaki itu dengan angkuh.
“Aku tanya sekali
lagi... ada perlu apa kau...”
“Halo Aiyu...”
tiba-tiba seseorang yang Aiyu kenal datang dari belakang lelaki itu.
“Om Kim???” Aiyu girang.
Ia buru-buru menyalami sahabat papanya itu.
“Om apa kabar? Silahkan
masuk” Aiyu beramah-tamah. Sikap Aiyu berubah seketika.
“Om sebentar ya Aiyu
bawa minum dulu” Aiyu masuk kedalam.
-di kamar-
Aiyu berdiri didepan
kaca yang menempel dilemari pakaiannya.
“Dasar pabbo! Memalukan
sekali” Aiyu berlari ke kamar mandi dan membersihkan wajahnya. Ia kembali ke
ruang tamu dengan membawa minum untuk tamu yang mengunjunginya itu.
“Bagaimana Om sehat?”
tanya Aiyu akrab
“Om sehat. Wah kau
sudah sangat besar ya. Dulu Om ketemu kamu saat SMP kan?”
“Hehe iya Om sekarang
udah kuliah hehe”
“Apa hebatnya masih
jadi mahasiswa-_-“ celetuk lelaki yang duduk disamping Om Kim.
“Sttt jangan begitu. Usia
kalian tak berbeda jauh kok” tegur Om Kim. Aiyu nyengir terpaksa.
“Om dengar kamu punya
dua adik ya? Om sudah lama tak kesini hanya bertemu dengan ayahmu di tempat
kerja saja”
“Iya Om, Chelsea dan
Jesper namanya. Mereka masih tidur mungkin”
“Aniya...!” dua bocah
tiba-tiba menghampiri mereka.
“Wah jagoan-jagoan
kecil nya sudah bangun ternyata. Sini nak” Duo kembar itu bersalaman pada Om
Kim dan anaknya.
“Kakak ganteng deh,
siapa namanya?” usil Chelsea. Aiyu mengedipkan mata bermaksud agar jangan iseng
namun Chelsea malah sengaja membuat kakaknya itu kesal.
“Om..om... beli eskrim
yuk” ajak chelsea pada anak Om Kim
“Jesper juga mau mainan
mobilan om...” Jesper ikut-ikutan merengek
“Ayo sayang, ikut Om
yuk”
“Heh mau kau bawa
kemana kedua adikku?” tanya Aiyu curiga dengan suara sangat melengking. Semua orang
menatapnya.
“Umm.. maksudku..
hati-hati dijalan hehe” Aiyu tertawa garing sendiri
Lelaki itu pergi begitu
saja bersama Chelsea dan Jesper.
“Kau tak mengenali anak
Om?” tanya Om Kim pada Aiyu yang terlihat cemas
“Oh itu... hmm...
sepertinya tidak om hehe” Aiyu bohong
“Dia bilang dia
mengajarmu dikelas psikologi, di Jeju university”
“Eoh.. iya om hehe aku
lupa hmm soalnya aku belum pernah liat dia atau.. waktu dia mengajar aku lagi
bolos atau..” Aiyu mencari-cari alasan.
“Ya sudah lupakan. Om
tak akan lama disini, karena pekerjaan masih menunggu Om dikantor. Om hanya
menepati janji Om pada Ayahmu. Meskipun Om tak bisa menjagamu 24jam tapi tenang
saja, selama Kai masih menjadi dosen di kampusmu. Kau tak perlu sungkan untuk
meminta bantuan padanya, ok?”
“Hah? Eh iya om” jawab
Aiyu canggung.
“Ini kartu nama Om. Kalau
ada apa-apa telfon saja”
“Terima kasih
sebelumnya ya Om ^_^”
“Ok sama-sama. Jaga kesehatan
ya Yu. Om pergi dulu”
“Iya Om” Aiyu
speachless atas kedatangan tamunya dipagi hari. Ia pun sangat tak percaya
Chelsea dan Jesper begitu mudahnya akrab dengan orang yang sangat menyebalkan
baginya itu.
Setelah mandi rapi, ia
bersiap pergi ke kampus namun ia masih menunggu adik-adiknya pulang. Jam menunjukkan
pukul 10 dan mereka baru sampai dirumah.
“Kalian... lama sekali!”
keluh Aiyu namun kedua adiknya sibuk sendiri dengan mainan yang dibelikan oleh
Kai.
“Heh kalian mau kemana?
Kakak belum selesai bicara!”
“Kakak pergi saja, kami
mau main dirumah. Tapi jangan lama” timpal Jesper yang masih memainkan
mobil-mobilan barunya
“Iya Chelsea mau mainan
barbie aja, cepetan kakak berangkat” ucap Chelsea seolah mengusirnya
“Ya sudah -_-“ saat
Aiyu akan keluar rumah tiba-tiba Kai menarik tangannya.
“Eh... kau...” panggil
Kai. Aiyu kaget
“Jangan memasang wajah
seperti itu. ikuti aku!”
“Siapa kau berani
menyuruhku?” Aiyu melepaskan genggaman Kai
“Pergi bersama atau kau
aku skors!” ucap kai lantang
“Waeyo?” Aiyu baru
ingat hari ini mata kuliah Kai lagi di kelasnya. Dengan terpaksa Aiyu masuk
kedalam mobil Kai.
-di mobil-
“Kenapa kau mengajakku
untuk berangkat bersamamu? Bukankah kau sangat membenciku?”
“Apa harus aku paparkan
lagi bahwa ini semua adalah perintah dari ayahku!” jawab Kai
Aiyu diam. Kai terus
fokus menyetir.
-di depan kampus-
Aiyu bermaksud turun
cepat-cepat namun ternyata segerombolan mahasiswi fans Kai sudah berdiri
didepan mobilnya.
“Tak percaya orang
angkuh sepertimu punya fans yang norak” ceplos Aiyu
“Turunlah!” perintah
Kai. Aiyu mencoba membuka pintu mobil dan turun dari sana. Semua mata menatap
iri, sinis dan tak suka melihat Aiyu turun dari mobil pak dosen ganteng yang
memiliki banyak fans itu.
“Siapa dia?”
“Wanita aneh!”
“Pembantunya mungkin”
Semua berbisik-bisik
namun sangat terdengar jelas oleh telinga Aiyu.
Kai buru-buru keluar
mobil juga.
“Mohon minggir semua”
Kai dengan sangat erat menggenggam tangan Aiyu lalu meninggalkan kerumunan
orang-orang disekitar sana.
“Mereka berpacaran?”
“Tak mungkin pak dosen
punya pacar orang biasa”
“Sangat mustahil sekali”
Semua orang masih
menebak-nebak terhadap apa yang telah dilihatnya.
-saat didekat ruang
dosen-
“Cukup!” teriak Aiyu
“Kenapa kau? Tak mau
berterima kasih?”
“Terima kasih apa hah? Gara-gara
kau aku dituduh macem-macem!” Aiyu berlari pergi.
Beberapa mahasiswi
masih mengikuti mereka berdua, tentu saja mereka itu pengagum rahasia mister
Kai.
“Hey! Bisakah kau
berbicara lebih sopan pada dosenmu sendiri?” protes seorang fansnya Kai.
“Ya! Kau seperti wanita
yang tak tau berterima kasih. Sudah numpang mobil pak dosen malah marah-marah seperti
itu!” ujar mahasiswi lainnya.
Aiyu secara tak sadar
di bully oleh mereka. Ia tak mampu melawan karena selain badannya kecil, para
fansnya Kai berjumlah 5 orang saat itu.
“Kalian tak tahu apa
yang telah terjadi! Jadi mundurlah dari hadapanku!” teriak Aiyu. Disayangkan
sekali Kai tak melihat perlakuan para penggemarnya itu yang telah melakukan hal
tak pantas pada Aiyu karena ia sudah sibuk di kelas lain untuk mengajar.
“Hentikan itu! lepaskan
dia!” suara keras lelaki yang datang tiba-tiba membuat para gadis itu bubar
“Kau tak apa-apa?”
tanya namja tersebut.
“Nde” ucap Aiyu
“Sehun. Oh Sehun. Kau?”
laki-laki itu menyodorkan tangan putihnya.
“Aku Aiyu”
“Mahasiswi baru? Jurusan
apa?” tanyanya dan Aiyu mengangguk
“Psikologi. Kau?”
“Sastra. Aku tingkat dua”
“Eoh jinja?” Aiyu
menundukkan setengah badannya sebagai tanda menghormati kakak kelasnya.
“Tak perlu seperti itu”
Sehun tersenyum manis
“Gomawo”
“Cheonma” balas namja
handsome itu.
-di kelas Aiyu-
Ia terlihat melamun
sambil sesekali tersenyum. Ia tak sadar bahwa dosennya baru saja masuk
kekelasnya. Aiyu masih fokus pada lamunanya sehingga ia tak memperhatikan apa
yang diucapkan oleh mister Kai.
“Aiyu!” panggil
Dosennya membangunkan khayalannya
“Saya! Saya pak!” semua
teman-temannya menyorakinya
“Kau tak memperhatikan?”
“Saya? Memperhatikan kok...”
“Coba jelaskan kembali
apa yang sudah saya terangkan tadi!”
Aiyu kebingungan. Teman
disampingnya memberikan secarik kertas. Aiyu membacanya dengan menutupkan buku
didepannya agar tak diketahui oleh Kai.
-Mata kuliah pun
selesai-
“Makasih ya, siapa
namamu?” Aiyu mulai mengakrabkan diri pada teman sekelasnya itu.
“Aku Suzy ^_^” jawab
gadis itu sangat ramah
“Suzy?” Ia kembali
teringat ucapan Kyungsoo beberapa waktu lalu
“Apa kau lulusan SMA 50?”
“Kau tau dari mana? Benar,
aku alumni sana”
“OMG. Hahaha akhirnya
bisa nemuin kamu juga”
“Hah? Whats wrong?”
Suzy bingung
“Salam tuh dari
Kyungsoo” Aiyu tertawa kecil. Kedua pipi Suzy tiba-tiba berubah merona.
“Apa dia kuliah disini
juga?”
“Kau tak tau?”
“Ani” Suzy menggeleng
“Dia baru masuk juga,
jurusan teknik
“Kau punya no
telfonnya?”
“Mwo? Kau tak meminta langsung saja padanya?” Suzy lagi-lagi
menggeleng
“Arraseo. Ini” Aiyu
memperlihatkan contac nomor Kyungsoo di telpon genggamnya.
“Ah terimakasih Aiyu”
“Bisakah kita tukeran
nomor telfon juga?” tanya Aiyu yang mulai merasa bahwa Suzy adalah sosok teman
yang baik.
“Tentu ^_^” setelah
mereka bertukar nomor hape. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
-Di jalan-
“Aiyu!” panggil kakak
kelasnya yang baru ia kenal tadi pagi
“Hai ^_^” Aiyu terlihat
sangat salting
“Pulang sekarang?”
“Umm sepertinya aku
akan ke perpustakaan dulu”
“Mau ikut ke toko buku?”
“Dimana, oppa?”
“Tak jauh kok,
bagaimana?” Aiyu mengangguk malu. Sehun pun membonceng gadis cantik itu sampai
ke toko buku langganannya.
-Di toko buku-
“Oppa! Kau sering
kesini?”
“Ya terkadang, setelah
masuk kuliah sih dulu jarang”
Mereka mulai
melihat-lihat buku. Saat asyik-asyiknya memilih-milih buku Aiyu tak sengaja
menubruk seseorang.
“Mianhae Eonie”
terlihat buku yang sedang dipegang wanita itu jatuh berserakan karena Aiyu yang
ceroboh.
“Gwaenchana” jawabnya
sambil membereskan buku. Aiyu ikut membantu merapikan dan tak sengaja ia lihat
judul-judul buku tersebut.
“Eon jurusan psikologi
juga?” wanita itu tersenyum lalu mengangguk
“Saya Aiyu tingkat 1,
eon?” Aiyu menjulurkan tangan kanannya. sementara itu Sehun sibuk mencari
dirinya dan saat melihat Aiyu bersama seorang wanita , ia memanggilnya dan
berjalan kearah mereka.
“Ahjumma” panggil Sehun
pada wanita itu.
“Ah sehun! Kebiasaan kau
ini! panggil Tae saja”
“Kalian...” Aiyu hanya
bengong
“Dia ini tanteku,
namanya Taeyeon noona” jelas Sehun pada Aiyu
“Oh hai eon ^_^”
“Dia itu salah satu
dosen magang di kampus kita”
“Eoh? Benarkah eon?”
“Ya saya dosen
psikologi”
“Apa?????” Muka Aiyu
tiba-tiba terlihat sangat malu dan berwarna pink seperti kepiting rebus
“Kau kenapa, Yu?”
“Aniya. Mian Eon... aku
kira kau tadi salah satu mahasiswi juga”
“Tak apa-apa... muridku
^_^”
Wanita itu tersenyum seolah menyembunyikan sesuatu.
Aiyu hanya bisa tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang memang tak
gatal.to be continued...